PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DI DUNIA ISLAM
Part 1
Perkembangan teknologi terjadi pada abad ke-9 hinga abad
ke-16. Perkembangan teknologi di dunia Islam meliputi berbagai bidang, antara
lain penggunaan air dan angin sebagai sumber energy, irigasi dan bendungan,
penggunaan mesin untuk penerangan, pembuatan kapal laut, teknologi kimia, industry
tekstil dan kertas, teknologi pangan dan pertanian, serta pertambangan dan
metalurgi.
Aliran air yang cukup deras merupakan sumber energy yang
dapat digunakan untuk berbagai keperluan dengan mempergunakan roda yang dapat
berputar oleh adanya aliran air itu. Bentuk roda dibuat sedemikian sehingga
apabila sebagian tercelup dalam air, maka roda itu akan berputar manakala air
mengalir dengan deras. Energy yang berasal dari air diubah menjadi putaran roda
dan poros roda tersebut dapat menggerakan batu giling yang terdapat dalam rumah
gilingan untuk menggiling padi atau gandum.
Teknologi semacam ini telah digunakan sekitar abad ke-9
kemudian disempurnakan. Pada abad ke-11 di kota Basra didirikan penggilingan
semacam itu dan selanjutnya di setiap provinsi di wilayah Islam Spanyol dan
Afrika Utara terdapat sejumlah penggilingan dengan maksud untuk dihunakan oleh
masyarakat. Keadaan ini juga terdapat di Mesopotamia Hulu yang merupakan lumbung
padi bagi kota Baghdad. Penggilingan tersebut didirikan di tepi Sungai Efrat
dan Tigris.
Sebagian dari negeri-negeri di daerah Timur Tengah dan
Afrika Utara memiliki curah hujan yang kecil sehingga untuk menjaga agar daerah
pertanian tetap memperoleh air, mereka mengunakan system irigasi. Air merupakan
sumber kehidupan yang amat penting, sebab tanpa air, pertanian tak akan subur
dan orang tak akan mungkin memperoleh kemakmuran. Daerah Baghdad dan kairo
adalah daerah yang kering sehingga perlu dibangun irigasi. Untuk itu,
sumur-sumur, mata air, sumber air bawah tanah, mereka memanfaatkan untuk
mengairi lahan pertanian di samping keperluan rumah tangga. Sejak abad ke-10
sistem irigasi juga dibangun dengan membuat bendungan, agar bisa menyimpan air
setelah musim hujan selesai. Bendungan-bendungan tersebut dihubungkan dengan
saluran irigasi. Dengan demikian, orang dapat menanam tanaman yang memerlukan
air yang cukup, misalnya padi dan tebu. System irigasi ini kemudian
diperkenalkan oleh orang-orang muslim kepada masyarakat di Spanyol sekaligus
memperkenalkan tanaman buah-buahan dan sayuran yang belum ada di daerah
tersebut.
Sumber :
Prof. Dr. H. Hamzah B. Uno, M.Pd. & Hj. Nina Lamatenggo, S.E, M.Pd.
Dalam Buku “Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran”.
No comments:
Post a Comment