Perbandingan Jenjang Pendidikan
Negara Singapura dan Indonesia
Bila dibandingkan, perbedaan sistem pendidikan di Indonesia dan
Singapura ialah bagaikan langit dan bumi, sangat berbeda jauh. Singapura memang
negara yang amat kaya, namun bukankah Indonesia juga negara yang kaya raya?
Dengan jumlah penduduk yang lebih banyak dari Singapura, pasti
Indonesia lebih kaya dari Singapura, bukan? Tetapi pada kenyataannya,
Singapura-lah yang mampu membangun pendidikan terbaik melalui tangan-tangan
terbaik yang mereka punya dalam pemerintahan, khususnya mereka yang bekerja di
bagian pendidikan. Singapura selalu memantau setiap perkembangan dan potensi
yang dimiliki oleh para siswa.
Tak hanya itu, pemerintah Singapura selalu ingin memastikan bahwa
semua fasilitas pendidikan tersedia, termasuk tranportasinya. Satu hal yang
bisa dibanggakan dari sistem pendidikan di Singapura ialah kurikulumnya.
Kurikulum di Singapura sangat tertata rapih dan pembagiannya pun jelas antara
TK, Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi.
Hal inilah yang membuat Singapura mendapat tanggapan yang positif tentang
pendidikan sehingga banyak mahasiswa dari negara lain yang ingin mendapatkan
pendidikan di Singapura.
Sebagai negara yang cukup maju dengan penduduk yang beragam,
Singapura sangat sadar bahwa hanya mereka perlu lebih bekerja keras untuk
selalu memberikan pendidikan yang terbaik bagi warganya. Mungkin, Indonesia
juga perlu mencontoh apa yang telah Singapura lakukan, terutama bagi sistem
pendidikannya.
Lalu tentang kenjenjangan pada
Negara Singapura patut dijadikan sebagai referensi bagi negara kita, mengingat
Negara Singapura telah mengalami kemajuan dalam segi pendidikan. Beberapa hal
yang patut dicontoh adalah:
1. Jenjang Pendidikan Menengah
Pada jenjang ini Pendidikan di Singapura membutuhkan waktu 4
tahun dan 5 tahun, semenara itu pendidikan menengah di Indonesia hanya 3 tahun.
Pada jenjang ini, pendidikan di Singapura mengklasifikasikan kemampuan siswa
menjadi Express, Normal Academic dan Normal Technical.
2. Pendidikan Pra Universitas/Junior
College
Pada
jenjang ini peserta didik dipersiapkan untuk memasuki jenjang perguruan
universitas ataupun pendidikan kejuruan atau yang sejenisnya. Sementara itu di
Indonesia tidak terdapat jenjang pra Universitas/Junior College
Pendidikan Di Singapura
Sistem
pendidikan Singapura didasarkan pada pemikiran bahwa setiap siswa memiliki
bakat dan minat yang unik. Singapura memakai pendekatan yang fleksibel untuk
membantu perkembangan potensi para siswa. Pusat Keunggulan
Pendidikan-Singapura, Pusat Pendidikan Dunia. Selama bertahun-tahun, Singapura
telah berkembang dari sistem pendidikan ala Inggris yang tradisional menjadi
sistem pendidikan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan individual dan
mengembangkan bakat.
Keunggulan
sistem pendidikan di Singapura terletak pada kebijakan dua-bahasa (Bahasa
Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulumnya yang lengkap dimana inovasi dan
semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat diutamakan. Para individu
menunjukkan bakat-bakat yang berkaitan satu sama lain dan kemampuan untuk
bertahan dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan, dipersiapkan untuk
sebuah masa depan yang lebih cerah.
Sistem
pendidikan di Singapura terdiri dari empat lembaga utama, yakni:
1)
Pemerintah,
sekolah yang didanai pemerintah dan independen untuk tingkat sekolah dasar dan
menengah.
2)
Universitas
Lokal, Pendidikan Politeknik dan Lembaga Teknik- untuk paska pendidikan tingkat
menengah
3)
Sekolah
swasta untuk pendidikan tingkat dasar dan menengah
4)
Sekolah
dengan sistem dari luar negeri dan sekolah asing/internasional.
Selama
bertahun-tahun, Singapura telah berkembang dari sistem pendidikan ala
Inggris yang tradisional menjadi sistem pendidikan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan individual dan mengembangkan bakat. Keunggulan sistem
pendidikan di Singapura terletak pada kebijakan dua-bahasa (Bahasa
Inggris/Melayu/Mandarin/Tamil) dan kurikulumnya yang lengkap dimana inovasi dan
semangat kewiraswastaan menjadi hal yang sangat diutamakan. Para individu
menunjukkan bakat-bakat yang berkaitan satu sama lain dan kemampuan untuk
bertahan dalam lingkungan yang penuh dengan persaingan, dipersiapkan untuk
sebuah masa depan yang lebih cerah. Sekolah-sekolah di Singapura terkenal
dengan standarnya yang tinggi dalam hal kegiatan belajar
mengajar, terbukti melalui perbandingan lokakarya Internasional seperti
Third Internasional Matemathics and Science Study (TIMSS) yang menunjukkan
bahwa mayoritas siswa sekolah Singapura yang terkemuka telah mempunyai standar
internasional dalam mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan.
Para siswa kami juga merupakan yang terbaik dalam kompetisi
di setiap kejuaraan debat sedunia (Bahasa Inggris) dan olimpiade Internasional
(Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi), mengalahkan siswa-siswa dari negara
lain untuk meraih hadiah utama dan penghargaan yang diberikan. Pada
tingkat ketiga, sebagai tambahan untuk mempromosikan 3 universitas lokal yang
sedang berkembang, Singapura telah menarik 10 institusi kelas dunia dengan
jaringan industri yang kuat untuk membangun pusat pendidikan dan penelitian
yang sempurna.
Di antaranya adalah nama-nama yang sudah dikenal, seperti
Universitas yang terkemuka di Perancis-INSEAD, Massachusett Institute of
Technology yang terkenal, dan sekolah bisnis Amerika yang terkemuka seperti
University of Chicago Graduate School of Business.Bahkan setelah lulus dan
masuk dalam dunia kerja, ada banyak kesempatan untuk mengikuti pelatihan lebih
lanjut. Pelatihan profesional dan dasar keterampilan ditawarkan dan dijelaskan
secara umum. Hal ini telah diketahui oleh banyak orang guna melihat minat pada
seminar-seminar yang dilakukan oleh manajemen guru seperti Michael Porter atau
kuliah yang diberikan oleh para ahli yang datang berkunjung. Kehadiran dari
gabungan institusi Internasional, sistem pendidikan yang berkualitas tinggi dan
tepat, dan sebuah bangsa yang yakin atas investasi pada pendidikan, akan
bersama-sama menawarkan kepada para siswa di sini dan di seluruh dunia, sebuah
pengayaan dan keutuhan perjalanan belajar.
Pendidikan Di Indonesia
Pendidikan modern di indonesia dimulai sejak politik
etis dijalankan oleh pemerintah belanda, walaupun tujuan yang pertama adalah
untuk mencari pegawai rendahan yang murah, mereka yang hanya lulusan SR
dijadikan pegawai rendahan, ini dilakukan pemerintah colonial belanda
untukmenghemat biaya pemerintah colonial dalam membiayai pegawainya.
Namun pada kenyataanya pendidkan jaman hindia belanda
tidakalah sepereti jaman sekarang, mereka yangsekolah dipisah pisah antara
warga pribumi ,warga asia timur, dan warga kulit putih. Warga pribumi
disekolahkan di sekolah pribumi dan jenjang yang sangat rendah,mereka yang
melanjutkan ke jenjang lebih tinggi adalah para bangsawan yang kelak
membawa perubahan perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Sementara itu pendidikan tradisional di Indonesia sudah dimulai
sejak masuknya islam ke nusantara melalui pondok pesantren, dipondok pesantern
para ulama dan walisongo menyebarkan agama islam melalui pendidikan yaitu
pondok pesantren,dipondok pesantern mereka mempelajari berbagi kitab .
Pada awal abad 20 seorang ulama dari kauman
Jogjakarta mempelopori pendidikan islam modern yang dinamakan muhammadiyah,
tujuan didirikan muhammadiyah adalah untuk mengimbangi pendidikan colonial
belanda yang memngkelas-kelaskan pendidikan. Pendidikan yang dilakukan oleh
muhamadiyah memadukan antara pendidikan islam dan pendidikan modern barat, hal
serupa juga dilakukan oleh pelopor pendidikan di Indonesia yaitu ki hajar
dewantoro yang mendidrikan taman siswa yang lebih kosentrasi ke pendidikan dari
pada muhamadiyah yang lebih ke hal social keagamaan.
Langkah muhamadiyah dan taman siswa didikuti
oleh nu yang tetap pada pendidikan tradisional pondok pesantren, walaupun
sekarang mengalami pergeseran melaksanakan pendidikan modern yang fomal sepeti
muhamadiyah.
Pendidkan sekarang mengalami berbagai masalah
yang dihadapi oleh dunia pendidikan dan masarakat salah satunya adalah
mahalnya biaya pendidikan Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini yang sering
muncul untuk menjustifikasi mahalnya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat
untuk mengenyam bangku pendidikan. Mahalnya biaya pendidikan dari Taman
Kanak-Kanak (TK) hingga Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak
memiliki pilihan lain kecuali tidak bersekolah.
Untuk masuk TK dan SDN saja saat ini dibutuhkan
biaya Rp 500.000,- sampai Rp 1.000.000,- Bahkan ada yang memungut di atas Rp 1
juta. Masuk SLTP/SLTA bisa mencapai Rp 1 juta sampai Rp 5 juta. Makin mahalnya
biaya pendidikan sekarang ini tidak lepas dari kebijakan pemerintah yang
menerapkan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). MBS di Indonesia pada realitanya
lebih dimaknai sebagai upaya untuk melakukan mobilisasi dana. Karena itu,
Komite Sekolah/Dewan Pendidikan yang merupakan organ MBS selalu disyaratkan
adanya unsur pengusaha. Asumsinya, pengusaha memiliki akses atas modal yang
lebih luas. Hasilnya, setelah Komite Sekolah terbentuk, segala pungutan uang
selalu berkedok, “sesuai keputusan Komite Sekolah”. Namun, pada tingkat
implementasinya, ia tidak transparan, karena yang dipilih menjadi pengurus dan
anggota Komite Sekolah adalah orang-orang dekat dengan Kepala Sekolah.
Akibatnya, Komite Sekolah hanya menjadi legitimator kebijakan Kepala Sekolah,
dan MBS pun hanya menjadi legitimasi dari pelepasan tanggung jawab negara
terhadap permasalahan pendidikan rakyatnya.
Apalagi sekarang muncul sekolah-sekolah berbasis
internasional yang se-akan-akan itu dapat menaikan mutu pendidikan di
Negara kita. Sekolah internasional hanya mengedepankan kelas berbahasa inggris
dan teknologi canggih, disamping itu sekolah internasional juga mematok biaya
masuk sekolah yang sangat tinggi yang menyebabakan mereka yang tidak mampu
tidak bisa masuk disekolah tersebut,sekolah RSBI menjadikan sekolah di
Indonesia menjadi seperti sekolah pada zaman colonial belanda yang berkelas-kelas
dan terkotak-kotak, sehinnga dari hal tersebut munculah plesetan sekolah
bertarif internasional. RSBI yang diterapkan oleh pemerintah juga dipertanyakan
karena apakah setandar internasional yang diterapkan oleh pemerintah yang
diterapkan untuk sekolah RSBI juga diterapakan dan diakui di dunia
internasional dan khususnya UNESCO yaitu badan PBB yang menangani masalah
pendidikan dan ilmu pengetahuan? Pertanyaan tersebut pasti jawabanya tidak.
Mutu pendidikan tidak hanya ditentukan oleh bahasa pengantar dan teknologi
pendukung tapi masih banyak komponen-komponen yang perlu diperhatikan.
Salah satu komponen penting dalam dunia
pendidikan adalah guru sejauh ini pemerintah sudah berusaha memajukan mutu guru
dengan cara melaksankan program sertifikasi guru, guru yang sudah sertifikasi
akan mendapakan tunjangan lebih. Namun masalah kesejahteraan guru masih menjadi
masalah yang pelik, terutama bagi mareka yang berstatus guru bantu. Pemerintah
harus memberiaksn solusi, semua guru tidak bisa mengharapkan status PNS karena
cukup banayakanya, guru harus mampu menciptakan lapangan pekerjaanya sendiri
diluar pekerjaqan mereka menjadi guru. Selain itu dari pihak pemerintah harus
lebih memperhatikan nasib guru terutama bagi mereka yang berada di daerah
terpencil.
Salah satu yang menjadi isu penting dalam dunia
pendidikan adalah ujian nasional, pemerintah menganggap ujian nasional sebagai
solusi untuk menaikan mutu pendidikan nasional ,penentuan kelulusan ujian
nasional ditentukan oleh pemerintah melalui setandar kelulusan yang tiap tahun
naik, padahal di dindonesia peta kualitas pendidikan dindonesia sangat mencolok
terutama disekolahan pedesaan dan sekolah diluar pulau jawa, sekolah yang
berada di Jakarta tentunya beda dengan sekolah yang ada di papua misalanya.
Setiap tahun banyak siswa yang menjadi korban ujian nasional padahal belum
tentu mereka tidak pintar, banyak hal yang menjdi factor penentu kelulusan,
dari keprihatinan tersebutlah maka munculah komunitas air mata guru di medan
yang secara resmi menggugat pemerintah tentang adanya ujian nasional ke
mahkamah konstitusi, dan akhirnya gugatan mereka dikabulkan dan ujian nasional
dibatalkan, namun pemerintah tetap melaksanakan ujian nasional dengan merubah
kebijakan yaitu mengadakan ujian nasional susulan bagi mereka yang tidak lulus
sebelumnya pemerintah tidak mengadakan ujian nasional.
Dunia pendidikan juga tidak biasa dilepaskan
dari masalah moral dan karakter bangsa, suatu indicator keberhasilan pendidikan
biasanya dilihat dari karakter bangsa dan moral , namun saat ini dunia
pendidikan kita sedang mengalami krisis moral, berbagai kejadian didunia
pendidikan yang berkaitan dengan masalah moral terus berdatangan, diantaranya
adalah tawuran anatar pelajar yang sering terjadi, tawuran anatar pelajar
terjadi karena persoalan sepele yang mengakibatkan mereka bermusuhan, selain
itu tawuran disebabkan karena mereka ingin menunjukan jati diri mereka, para
remaja yang masih mencari jati diri sering kali merasa lebih nyaman dengan
teman-temannya dibanding dengan orang tuanya, hal ini menyebabkan mereka
membentuk kelompok geng, bila kelompok geng mereka merasa diganggu maka mereka
akan melakukan tawuran, tawuran juga dilakukan untuk mendapatkan pengakuan dari
kelompok lain. Kekerasan dalam sekolah juga terjadi saat masa orientasi siswa
yang lebih dikenal dengan perploncoan ,
Perkembangan pendidikan di Indonesia terus
mengalami perubahan dan perkembangan, perkembangan ini bisa menjadi indicator
kemajuan suatu negara atau kemunduran suatu Negara, dalam perkembangan
pendidikan di Indonesia yang terus menghadapi masalah karena perubahan itu bisa
menjadi rujukan perbaikan pendidikan di Indonesia, pendidikan bukan hanya
tanggung jawab Negara tapi juga tanggung jawab seluruh lapisan dan elemenn
masarakat terutama pendidikan karakter bangsa yanga sangata tergantung dengan
kondisi social budaya masarakat tersebut., sehingga masalah pendidika perlu
perhatian dan kerja sama baik pemerintah dan masarakat.
No comments:
Post a Comment